Kuhuni.com - Laba
bersih Telkom (TLKM) semester 1 tahun 2020 sebesar Rp 10,98 triliun. Laba bersih Telkom kuartal II tahun 2020 yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sedikit 0,80% dibandingkan kuartal II tahun 2019
laba bersih mencapai Rp 11,07 triliun.
|
Sumber: Laporan keuangan Telekomunikasi Indonesia Tbk Kuartal II tahun 2020 |
Bila diperhatikan pada
laporan keuangan Telkom di atas. Total pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dari
Januari hingga Juni 2020 sebesar Rp 66,85 triliun. Pendapatan TLKM semester 1
2020 turun 3,58% dibanding semester 1 2019 yang pendapatannya mencapai Rp 69,34 triliun. Pendapatan TLKM di semester
1 2020 ini terdiri dari.
- Pendapatan telepon
sebesar Rp 10,45 triliun, turun dibanding
semester 1 tahun 2019 yang mencapai Rp 14,25 triliun.
- Pendapatan interkoneksi
sebesar Rp 4,12 triliun, naik dibanding semester 1 tahun 2019 yang hanya Rp 3,30
triliun.
- Pendapatan data, internet, dan jasa
teknologi informatika sebesar Rp 37,91 triliun, naik dibanding semester
1 tahun 2019 yang hanya Rp 36,78 triliun.
- Pendapatan jaringan
sebesar Rp 838 miliar, turun dibanding semester 1 tahun 2019 yang hanya Rp 931 miliar.
- Pendapatan indihome sebesar
Rp 10,36 triliun, naik dibanding semester 1 tahun 2019 yang hanya Rp 8,70
triliun.
- Pendapatan
lainnya (Manage service dan terminal, call center service, E-payment, E-health) sebesar Rp 2,24 triliun,
turun dibanding semester 1 tahun 2019 yang mencapai Rp 5,36 triliun.
Bila diperhatikan pendapatan
Telkom di sektor indihome, data, internet, dan jasa teknologi informatika mengalami kenaikan, sementara sektor lainnya
mengalami penurunan yang lebih besar. Sehingga
membuat pendapatan Telkom turun hingga Rp 2,48 triliun.
Sementara untuk biaya beban
Telkom yang terdiri yakni beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi pada
kuartal II tahun 2020 sebesar Rp 16,22 triliun, turun dibanding semester 1
tahun 2019 yang mencapai Rp 21,79 triliun. Beban penyusutan dan amortisasi sebesar
Rp 13,92 triliun, naik dibanding semester 1 tahun 2019 yang hanya Rp 11,46
triliun.
Beban karyawan sebesar Rp
13,92 triliun, naik dibanding semester 1 tahun 2019 yang hanya Rp 6,48 triliun. Beban interkoneksi sebesar Rp
2,95 triliun, naik dibanding semester 1 tahun 2019 yang hanya Rp 2,73 triliun. Beban umum dan administrasi sebesar
Rp 3,12 triliun, turun dibanding semester 1 tahun 2019 yang mencapai Rp 3,21
triliun. Beban pemasaran sebesar Rp
1,45 triliun, turun dibanding semester 1 tahun 2019 yang mencapai Rp 1,99
triliun.
Telkom mencatatkan penghasilan
dari pendanaan sebesar Rp 483 miliar. Sementara biaya pendanaan sebesar Rp
2,31triliun, naik dibanding dibanding semester 1 2019 yang hanya Rp 2,05 triliun. Pada semester 1 2020 Telkom
berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 15,43 triliun, turun sedikit dibanding
semester 1 tahun 2019 yang hanya Rp 15,44 triliun. Sementara laba bersih juga
menurun sedikit setelah dikurangi kepemilikan dari nonpengendali sebesar Rp
4,44 triliun, sehingga laba per
saham juga ikut turun. Laba bersih per saham Telkom pada kuartal II tahun 2020
menjadi Rp 110,93 per saham
(QII-2019 Rp 111,83 per saham).
Hingga 30 Juni 2020 Telkom
memiliki total aset sebesar Rp 246,35
triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 54,96 triliun yang di dalamnya
terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 28,23 triliun. Sementara Aset tidak
lancar sebesar Rp 191,39
triliun. Jumlah liabilitas/hutang Telkom tercatat sebesar Rp 136,06 triliun. Terdiri dari jumlah hutang
jangka pendek sebesar Rp 84,82
triliun yang di dalamnya terdapat pinjaman bank Rp 8,42 triliun. Sedangkan hutang
jangka panjang sebesar Rp 51,24 triliun
yang di dalamnya terdapat pinjaman bank
dan surat utang Rp 39,71 triliun. Terakhir, Telkom memiliki total
ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 95,93 triliun.
BACA JUGA: