Kuhuni.com – Jakarta, 27 Januari 2022. Bank Mandiri (IDX: BMRI) sepanjang tahun 2021 berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 28,03 triliun atau meningkat 66,8% dibanding tahun 2020.
"Sepanjang tahun 2021, Bank Mandiri telah secara aktif mengimplementasikan transformasi digital untuk mencapai strategi jangka panjang dan menghasilkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan," ujar Darmawan Junaidi Direktur Utama Bank Mandiri dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri 2021 di Jakarta, Kamis (27/1).
Menurut Darmawan Junaidi, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat, hingga akhir 2021, laju kredit perseroan secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 8,86% secara YoY menjadi Rp 1.050,16 triliun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit Industri sebesar 5,2% YoY.
Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit korporasi
masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan
dengan realisasi mencapai Rp 370 triliun atau tumbuh sebesar 8% YoY secara konsolidasi. Sementara itu, kredit
komersial mencatat pertumbuhan tertinggi di tahun 2021 sebesar 9,7% secara
YoY menjadi sebesar
Rp 174 triliun.
"Dalam menjaga momentum
pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong
kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial
pada masing-masing wilayah
termasuk UMKM," paparnya.
Tercatat, sepanjang tahun 2021, penyaluran kredit UMKM Bank Mandiri terus mencatat peningkatan signifikan sebesar 15% secara
tahunan dengan nilai realisasi menembus Rp 103,5 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM, juga didukung
oleh upaya pemerintah dan regulator lewat
optimalisasi penyaluran Kredit
Usaha Rakyat (KUR).
Lihat Juga: 10 Aplikasi Reksadana
Terbaik
Hasilnya, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri berhasil memenuhi target yang dipatok oleh Pemerintah pada tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun kepada lebih dari 371 ribu debitur. Sejalan dengan mandat pemerintah, penyaluran KUR Bank Mandiri utamanya disalurkan ke sektor produktif seperti pertanian sebesar Rp 9,93 triliun serta industri pengolahan dan lainnya sebesar Rp 6,88 triliun.
Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan secara bank only. Per akhir 2021, rasio NPL Bank Mandiri berhasil menurun sebesar 48 bps secara YoY ke level 2,81%. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.662 bps secara tahunan menjadi 261,5%.
Restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 juga terus menunjukan tren yang melandai seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi. Sampai dengan akhir Desember 2021 total restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 (bank only) di Bank Mandiri yaitu sebesar Rp 69,7 triliun, posisi ini menurun dibandingkan kondisi akhir tahun 2020 yang mencapai Rp 93,3 triliun.
"Sebagai langkah antisipasi potensi penurunan kualitas kredit, kami terus menjaga pembentukan pencadangan. Per akhir Desember 2021, Bank Mandiri telah membukukan biaya CKPN sebesar Rp 13,9 triliun dengan rasio NPL coverage berada di level yang memadai," imbuh Darmawan.
Fungsi intermediasi tersebut juga diimbangi pertumbuhan DPK yang kuat, yakni sebesar 12,8% YoY secara konsolidasi menjadi Rp 1.291,18 triliun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK Industri sebesar 12,2% YoY. Darmawan menambahkan, pertumbuhan DPK ini utamanya ditopang oleh peningkatan dana murah (CASA) secara konsolidasi sebesar 19,8% YoY yang turut berkontribusi menjaga Cost of Fund (CoF) di angka 1,71% secara konsolidasi, sehingga rasio CASA Bank Mandiri (konsolidasi) meningkat sebesar 407 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 69,7%.
Peningkatan rasio CASA ini, disumbang oleh pertumbuhan dana tabungan yang secara konsolidasi meningkat 12,8% YoY dari Rp 431 triliun di akhir 2020 menjadi Rp 487 triliun serta pertumbuhan giro yang secara konsolidasi meningkat 29,2% YoY dari Rp 320 triliun di akhir 2020 menjadi Rp 413 triliun pada tahun lalu.
Pertumbuhan CASA dan penyaluran kredit yang berkelanjutan juga ikut menopang pertumbuhan aset Bank Mandiri secara konsolidasi di tahun 2021 menjadi Rp 1.726 triliun, tumbuh 11,9% lebih tinggi dibanding periode tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan kinerja berkelanjutan Bank Mandiri sepanjang tahun 2021 menunjukkan bahwa tren pertumbuhan terus membaik. Kami tentunya secara berkala akan memantau kondisi perekonomian, termasuk menggali potensi-potensi bisnis untuk menunjang pertumbuhan kinerja yang optimal," terangnya.
Seluruh kinerja positif dan inisiatif yang telah Bank Mandiri lakukan di tahun 2021 direfleksikan pada kinerja saham Bank Mandiri yang naik sebesar 11,1% YoY, unggul diatas pertumbuhan IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan sebesar 10,1% YoY. Kinerja keuangan yang baik serta meningkatnya kepercayaan investor merupakan faktor utama peningkatan kinerja saham Bank Mandiri tahun 2021.
Konsisten Mengembangkan Layanan Digital Bank Mandiri
Pertumbuhan kinerja Bank Mandiri sepanjang tahun 2021, tidak terlepas dari peran teknologi pada bisnis perseroan. Pada kuartal IV 2021, Bank Mandiri lanjut Darmawan telah menghadirkan solusi perbankan digital yang andal kepada nasabah lewat Super App Livin' by Mandiri untuk menghadirkan customer experience selayaknya layanan cabang dalam genggaman yang dispesifikasi ke nasabah ritel serta Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri yang memberikan layanan digital single access kepada nasabah whosale.
LIHAT JUGA: Margin Trading Saham, Pengertian dan Contoh
Akselerasi kedua layanan digital perseroan ini pun telah mencetak sejumlah pencapaian positif di tahun 2021. Sejak diluncurkan pada Oktober 2021 lalu, aplikasi Livin' by Mandiri telah diunduh sebanyak lebih dari 7,5 juta kali dengan total pengguna menembus 10 juta nasabah dan melayani lebih dari 1,5 miliar transaksi dengan nilai transaksi sebesar Rp 1.630 triliun.
Sementara itu, Platform Digital Kopra by Mandiri mencatatkan transaksi wholesale channel sebesar Rp 13.500 triliun dan mampu melayani transaksi trade finance sebesar Rp 553 triliun serta bank guarantee mencapai Rp 94,3 triliun hingga akhir 2021.
Melalui inisiatif "Mandiri Jadi Digital", bank berlogo pita emas ini mampu mengoptimalkan dana pihak ketiga serta menekan biaya dana dengan lebih efisien. Rasio CASA Bank Mandiri sepanjang 2021 secara bank only terjaga di angka 74%, meningkat dari posisi akhir tahun 2020 lalu yakni sebesar 68,51%
"Pada tahun 2021 lalu, Bank Mandiri telah berhasil melakukan lompatan dengan mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah.” jelasnya.
Melalui pengembangan dan optimalisasi layanan secara digital, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kinerja akan semakin membaik. Untuk itu, Bank Mandiri telah menyiapkan sederet inovasi layanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan transaksi finansial nasabah baik retail maupun wholesale melalui dua produk digital andalan yaitu Livin' by Mandiri dan Kopra by Mandiri.
0 comments
Posting Komentar