Saham IPO November 2021 – ada 5 saham yang akan listing di
Bursa Efek Indonesia. Salah satu berasal dari anak perusahaan BMUN yaitu
Mitratel. Berikut daftar saham yang akan IPO November 2021.
1.
Saham MTEL / Mitratel
IPO saham MTEL menawarkan harga ke investor sebesar Rp 800 per lembar. Jumlah saham yang ditawarkan sebesar Rp 25,54 miliar
lembar. Jumlah ini setara dengan 29,85% dari
jumlah seluruh modal disetor perseroan.
Mitratel akan mendapatkan dana IPO sebesar Rp 20,43 triliun .
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menunjuk 2 broker saham sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT BRI Danareksa Sekuritas – kode broker OD dan PT Mandiri Sekuritas – kode broker CC. Saham MTEL diperkirakan akan listing di BEI tanggal 22 November 2021.
2.
Saham Depo Bangunan
IPO saham Depo Bangunan menawarkan harga ke investor
mulai dari Rp 426 – Rp 525 per lembar. Depo
Bangunan (IDX: DEPO) menawarkan saham ke publik sebanyak 1,024 miliar saham.
Jumlah ini setara dengan 15,08% dari jumlah seluruh modal disetor perseroan.
Depo Bangunan
menargetkan pendapatan dana dari IPO sebesar Rp 537,6 miliar.
PT
Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) menunjuk broker saham PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia - Kode Broker YP sebagai penjamin pelaksana
emisi efek. Saham DEPO diperkirakan akan listing di BEI tanggal 25 November
2021.
3. Saham WMPP /
Widodo Makmur Perkasa
IPO saham WMPP
(Widodo Makmur) menawarkan harga ke investor mulai dari Rp
160 – Rp 220 per lembar saham. Widodo
Makmur Perkasa (IDX: WMPP) menawarkan saham ke publik sebanyak 8,33 miliar
saham. Jumlah ini setara dengan 25% dari jumlah seluruh modal disetor perseroan
Widodo Makmur
Perkasa menargetkan pendapatan dana dari IPO sebesar Rp Rp 1,83 triliun.
PT Widodo Makmur Perkasa (WMPP) menunjuk 4 broker saham sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia (broker DP), PT CIMB Niaga Sekuritas (broker YU), BRI Danareksa Sekuritas (broker OD) dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia (broker YP). Saham WMPP diperkirakan akan listing di BEI tanggal 26 November 2021.
4.
Saham BINO /
Perma Plasindo
IPO saham BINO menawarkan harga ke investor mulai dari Rp
120 – Rp 145 per lembar saham. Perma
Plasindo (IDX: BINO) menawarkan saham ke publik sebanyak 435 juta saham. Jumlah
ini setara dengan 20% dari jumlah seluruh modal disetor perseroan.
Perma Plasindo
(IDX: BINO) juga menawarkan waran seri I sebanyak 217,5
juta saham waran Seri I atau sebanyak-banyaknya 12,50% dari total jumlah saham
ditempatkan dan disetor. Setiap pemegang 2 (dua) Saham Baru Perseroan berhak
memperoleh 1 (satu) Waran Seri I atau 2:1.
Saham BINO
menargetkan pendapatan dana dari IPO sebesar Rp 63,07 miliar.
PT
Perma Plasindo Tbk (BINO) menunjuk broker saham PT Indo Capital Sekuritas (broker IU) sebagai penjamin pelaksana emisi
efek. Saham DEPO diperkirakan akan listing di BEI tanggal 25 November 2021.
5.
Saham TAYS / Jaya
Swarasa Agung
IPO saham TAYS menawarkan harga ke investor mulai dari Rp
335 – Rp 360 per lembar. Jaya
Swarasa Agung (IDX: TAYS) menawarkan saham ke publik sebanyak 240,3 juta saham.
Jumlah ini setara dengan 21,87% dari jumlah seluruh modal disetor perseroan .
Jaya Swarasa
Agung menargetkan pendapatan dana dari IPO sebesar Rp 86,50 miliar.
PT
Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) menunjuk broker saham NH Korindo Sekuritas – broker XA sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Saham
TAYS diperkirakan akan listing di BEI tanggal 25 November 2021.
Saham IPO
Saham
IPO sudah menjadi rahasia umum selalu diburu para investor. Hal ini karena saham
IPO sering kali ARA saat listing hari pertama di BEI.
LIHAT JUGA: Daftar Saham IPO 2021
Saham
IPO yang selalu ARA tentu saja membuat banyak peminar dari investor ritel untuk
membeli saham-saham IPO. Cuan dari saham IPO potensinya cukup besar yang bisa
diperoleh dalam waktu singkat.
LIHAT JUGA: Ara
Saham IPO Berapa Persen?
Namun
muncul pertanyaa. Apakah saham IPO selalu ARA dan menguntungkan? Jawabannya
tentu saja tidak pasti. Kadang kala saham IPO juga ada yang turun, ada yang
naik sebentar kemudian harga sahamnya langsung turun.
Dengan demikian
perlu bagi investor ritel yang ingin membeli saham IPO memperhatikan sektor
perusahaannya. Apakah saham yang ingin IPO termasuk saham papan utama,
pengembangan atau akselerasi. Apakah perusahaannya bagus atau tidak. Sehingga
harapan untuk mendapat cuan dari IPO bisa tercapai.
0 comments
Posting Komentar