Kuhuni.com – Laba bersih Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) tahun 2020 minus 23,77 miliar. Sepanjang tahun 2020 IPCC mengalami kerugian, padahal di tahun 2019 IPPC masih berhasil mencatatkan keuntungan sebesar Rp 135,30 miliar.
Total pendapatan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di tahun 2020 sebesar Rp 356,53 miliar. Turun 31,85% dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp 523,21 miliar. Beban pokok pendapatan IPCC tahun 2020 juga ikut turun menjadi Rp 280,82 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 305,57 miliar di tahun 2019. Laba kotor IPCC juga turun drastic menjadi Rp 75,71 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 217,64 miliar.
LIHAT JUGA: Tahun 2020 Waskita Rugi 7,37 Triliun
Menurunnya pendapatan IPCC sepanjang tahun 2020 akhirnya
tidak mampu menutupi seluruh biaya operasional, sehingga IPCC mengalami
kerugian. Alhasil laba bersih per saham IPCC juga jadi minus yaitu sebesar Rp -13,07 per saham dari sebelumnya mencapai
Rp 74,41 per saham di tahun 2019.
Per 31 Desember 2020 PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk
(IPCC) memiliki total aset sebesar Rp 1,82 triliun. Mengalami kenaikan dibanding tahun 2019 yang
asetnya Rp 1,26 triliun.
LIHAT JUGA: 20 Istilah Saham yang Sering Dipakai dan Wajib Diketahui
Jumlah aset lancar IPCC tercatat sebesar Rp 599,96 miliar yang
di dalamnya terdapat kas sebesar Rp 519,65 miliar. Sementara Aset tidak lancar
sebesar Rp
1,22 triliun.
Hingga tahun 2020 IPCC memiliki hutang/liabilitas sebesar
Rp 820,11 miliar. Mengalami kenaikan
drastis dibanding tahun 2019 hanya Rp 191,59 miliar. Jumlah hutang jangka
pendek sebesar Rp 134,86 miliar.
Hutang jangka panjang sebesar Rp 685,25 miliar mengalami kenaikan tajam
dibanding tahun 2019 hutang jangka panjangnya tidak ada. Kenaikan hutang jangka
panjang ini berupa biaya sewa.
LIHAT JUGA: Tanya Jawab tentang Dividen
Terakhir, IPCC
memiliki total ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,00 triliun. Mengalami penurunan dibanding tahun 2019 mencapai
Rp 1,07 triliun.
0 comments
Posting Komentar