Kuhuni.com – Laba bersih Gudang Garam Tbk (GGRM) kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 1,74 triliun. Laba bersih GGRM yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 28,61% dibandingkan kuartal I tahun 2020 laba bersihnya mencapai Rp 2,44 triliun.
Dari laporan keuangan (tidak diaudit) Gudang Garam yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia. Sepanjang Januari-Maret 2021 pendapatan Gudang Garam mengalami peningkatan sebesar 9,19% menjadi Rp 29,74 triliun dari sebelumnya hanya Rp 27,26 triliun.
Pendapatan GGRM ini terdiri dari pendapatan sigaret kretek mesin sebesar Rp 27,16 triliun. Pendapatan sigaret kretek tangan sebesar Rp 2,18 triliun, naik dibanding Q2-2020 yang hanya Rp 3,79 triliun. Pendapatan rokok klobot sebesar Rp 5,27 miliar. Kertas karton sebesar Rp 386,54 miliar.
Lihat Juga: 15 Saham Ini Dapat “Tato” Dari BEI, Cek Apakah Saham Kamu Ada?
Biaya pokok penjualan GGRM pada kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 25,83 triliun. Mengalami kenaikan 15,69% dari sebelumnya QI-2020 Rp 22,31 triliun. Meningkatnya biaya pokok penjualan membuat laba bruto ikut turun jadi Rp 3,90 triliun. Merosot 20,90% dibanding kuartal 1 tahun 2020 mencapai Rp 4,94 triliun.
Meskipun Gudang Garam berhasil meningkatkan, namun besarnya biaya pokok tidak sanggup menahan penurunan laba bersih. Dengan demikian laba per saham juga ikut turun. Laba bersih per saham GGRM pada kuartal I tahun 2021 menjadi Rp 908 per lembar saham (QI/2020 Rp 1.272 per saham).
Lihat Juga: Ini Penyebab Laba HMSP Turun Kuartal I/2021
Per 31 Maret 2021 PT Gudang
Garam Tbk (GGRM) memiliki total aset sebesar Rp 79,82 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 50,58
triliun yang di dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 7,69 triliun.
Sementara Aset tidak lancar sebesar Rp 29,23 triliun.
Hingga
akhir Maret 2021 Gudang Garam mencatatkan total liabilitas/hutang
GGRM tercatat sebesar Rp 19,55 triliun.
Terdiri dari jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 16,84 triliun, serta hutang jangka panjang Rp
2,71 triliun. Terakhir, GGRM
memiliki total ekuitas sebesar Rp 60,26
triliun.
0 comments
Posting Komentar