Kuhuni.com – Tahun 2021 kuartal 1 pendapatan pengelolaan dana Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) sebesar Rp 1,11 triliun. Pendapatan ini turun sebesar 5,77% dibanding kuartal 1 tahun 2020 yang mencapai Rp 1,18 triliun. Hak bagi hasil milik BTPS tercatat sebesar Rp 1,00 triliun setelah dikurangi hak pihak ketiga sebesar Rp 110,45 miliar.
Sepanjang Januari hingga Maret 2021, BTPS mencatatkan
total beban operasional sebesar Rp 528,80 miliar, naik dari sebelumnya hanya Rp
517,83 miliar di kuartal 1 tahun 2020. Naiknya beban operasional akhirnya
membuat pendapatan operasional bersih turun jadi Rp 480,41 miliar dari
sebelumnya mencapai Rp 537,33 miliar.
Lihat Juga: Kenapa Laba Bank BCA Lebih Mantap Dibanding BRI, Mandiri dan BNI?
Turunnya pendapatan operasional Bank BTPN Syariah akhirnya membuat laba bersih perseroan jadi ikut turun. Laba bersih Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 375,14 miliar. Laba bersih BTPS ini turun 6,74% dibandingkan kuartal I tahun 2020 yang laba bersihnya mencapai Rp 402,29 miliar. Dengan demikian laba per saham juga ikut turun menjadi Rp 49 per lembar saham (QI-2020 Rp 52 per lembar saham).
Hingga akhir Maret 2021 Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS)
memiliki total aset sebesar Rp 17,29 triliun yang di dalamnya terdapat kas sebesar Rp 1,03
triliun dan piutang murabahah Rp
9,02 triliun. Jumlah liabilitas BTPS tercatat sebesar Rp 2,37 triliun.
Lihat Juga: Jumlah Kredit Macet Bank BRI, BNI, BCA dan Mandari, Lihat Kredit Macet Terbesar dan Terkecil!
BTPS tercatat memiliki jumlah dana syirkah temporer
sebesar Rp 8,67 triliun. BTPS memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
sebesar Rp 6,25 triliun.
Terakhir yang tidak kalah penting yaitu, Bank
BTPN Syariah hingga Maret 2021 memiliki
rasio Non-Performing Financing (NPF)
2,10%, naik dibanding NPF dari Desember 2020 yang hanya 1,91%.
0 comments
Posting Komentar