Kuhuni.com – Pendapatan bersih Astra International Tbk (ASII) kuarta satu tahun 2021 sebesar Rp 51,70 triliun. Mengalami penurunan pendapatan sebesar 4% dibanding kuartal 1 tahun 2020 yang pendapatannya mencapai Rp 54,00 triliun.
Pendapatan ini terdiri dari;
penjualan barang sebesar Rp 35,72 triliun, turun
dibanding kuartal 1 tahun 2020 yang mencapai Rp 37,40 triliun.
Pendapatan jasa keuangan
sebesar Rp 6,09 triliun, naik dibanding periode yang sama tahun 2020 yang hanya
Rp 5,20 triliun.
Pendapatan jasa dan sewa sebesar Rp 9,87 triliun, turun dari sebelumnya mencapai Rp 11,38 triliun.
Lihat Juga: Kenapa Laba Bank BCA Lebih Mantap Dibanding BRI, Mandiri dan BNI?
Beban pokok pendapatan ASII pada
kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 41,10 triliun, turun sedikit dari sebelumnya
mencapai Rp 41,91 triliun. Sehingga laba bruto Astra jadi Rp 10,59 triliun,
turun dibanding kuartal 1 tahun 2020 yang mencapai Rp 12,08 triliun.
Laba ASII akhirnya mengalami penurunan setelah dikurangi biaya operasional dan biaya keuangan lainnya. Laba bersih Astra International Tbk (ASII) kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 3,72 triliun. Laba bersih Astra kuartal I tahun 2021 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 22,49% dibandingkan kuartal I tahun 2020 laba bersih mencapai Rp 4,81 triliun. Maka, laba bersih per saham Astra pada kuartal I tahun 2021 juga turun jadi Rp 92 per lembar saham.
Lihat Juga: Jumlah Kredit Macet Bank BRI, BNI, BCA dan Mandiri Tahun 2020
Sampai kuartal 1 tahun 2021
PT Astra International Tbk (ASII) memiliki total aset sebesar Rp 351,97
triliun. Terdiri dari aset
lancar sebesar Rp 145,62 triliun yang di dalamnya terdapat kas dan setara
kas sebesar Rp 56,57 triliun. Sementara Aset tidak lancar sebesar Rp
206,34 triliun.
Jumlah liabilitas/hutang Astra tercatat sebesar Rp 149,64 triliun. Terdiri dari jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 99,19 triliun yang di dalamnya terdapat pinjaman bank Rp 24,69 triliun dan surat utang Rp 12,21 triliun. Sedangkan hutang jangka panjang sebesar Rp 50,45 triliun yang di dalamnya terdapat pinjaman bank Rp 29,89 triliun dan surat utang Rp 5,80 triliun. Terakhir, Astra memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 160,76 triliun.
0 comments
Posting Komentar