Kuhuni.com – Laba bersih PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) tahun buku 2020 sebesar Rp 787,80 miliar. Laba bersih TSPC tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 42,13% dibandingkan tahun 2019 hanya Rp 554,26 miliar.
Bila diperhatikan pada laporan keuangan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) di bawah. Total penjualan bersih perseroan yang dikenal dengan produk brodrex dan oskadon di tahun 2020 sebesar Rp 10,96 triliun. Turun tipis dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp 10,99 triliun.
PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) ini terdiri dari penjualan segmen farmasi sebesar Rp 3,15 triliun. Penjualan segmen produk konsumen dan kosmetika sebesar Rp 3,11 triliun. Terakhir jasa distribusi sebesar Rp 4,69 triliun
Baca Juga: Laba Bersih Indoofod Naik 32%
Beban pokok penjualan TSPC pada tahun 2020 sebesar Rp 7,05 triliun. Mengalami kenaikan dari sebelumnya tahun 2019 Rp 6,75 triliun. Laba kotor TSPC tercatat sebesar Rp 3,91 triliun. Juga mengalami penurunan dibanding 2019 yang mencapai Rp 4,24 triliun.
Sedangkan beban penjualan mengalami penurunan jadi Rp 2,29 triliun dari sebelumnya Rp 2,83 triliun di tahun 2019. Beban umum dan administrasi juga tercatat turun sedikit menjadi Rp 507,45 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 572,41 miliar.
Menurunnya biaya operasional
seperti beban penjualan, beban umum dan administrasi membuat laba usaha TSPC
meningkat. Sehingga membuat laba bersih per saham TPSC tahun 2020 ikut naik
menjadi Rp 175 per lembar saham. Sementara di tahun 2019 hanya Rp 123 per lembar saham.
Baca Juga: Laba Bersih ICBP Tahun 2020 Melonjak 31%
Hingga akhir tahun 2020 PT Tempo
Scan Pacific Tbk (TSPC) memiliki total
aset sebesar Rp 9,10 triliun. Meningkat dibanding tahun 2019 yang asetnya
hanya Rp 8,37 triliun.
Aset
lancar TSPC tercatat sebesar Rp 5,94 triliun yang di dalamnya terdapat kas dan
setara kas sebesar Rp 2,64 triliun. Sementara Aset tidak lancar sebesar Rp 3,16 triliun.
Hingga tahun 2020 TSPC
memiliki liabilitas/hutang sebesar Rp 2,72
triliun. Jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 2 triliun. Hutang jangka panjang sebesar Rp 719,39 miliar. Terakhir, TSPC memiliki total
ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk sebesar
Rp 6,05 triliun. Naik dibanding tahun 2019 yang hanya Rp 5,48 triliun.
0 comments
Posting Komentar