Kuhuni.com – Perbankan raksasa di Indonesia telah melaporkan hasil kinerja sepanjang tahun 2020. Rata-rata kinerja bank besar di Indonesia mencatatkan penurunan laba bersih.
Bank besar di Indonesia seperti Bank BRI, Mandiri, BCA dan BNI sepanjang tahun 2020 kompak mengalami penurunan laba bersih. Penurunan laba bersih rata-rata terjadi kerena meningkatnya cadangan kerugian penurunan nilai setiap bank.
Dari laporang keuangan masing-masing bank juga menunjukkan adanya peningkatan terhadap kredit macet. Berikut ini akan diuraikan jumlah kredit macet dari masing-masing bank besar di atas. Bank manakah jumlah kredit macetnya paling besar? Dan bank Mana jumlah kredit macetnya yang paling kecil?
1. Jumlah Kredit Macet Bank
BNI (BBNI) Tahun 2020
Bank BNI (BBNI) hingga tahun 2020 tercatat sudah menyalurkan kredit sebesar Rp 586,20 triliun. Bank BNI memiliki CKPN sebesar Rp 44,22 triliun, sehingga kredit bersih Bank BNI sebesar Rp 541,97 triliun.
Lihat Juga: Kenapa Laba Bank BCA Lebih Mantap Dibanding BRI, Mandiri dan BNI?
Bagaimana dengan kredit macetnya? Bank BNI sampai tahun 2020 mencatatkan kredit macet sebesar Rp 11,81 triliun. Meningkat sebesar 63% dari sebelumnya hanya Rp 7,22 triliun di tahun 2019. Bank BNI memiliki rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto sebesar 4,25% dan rasio NPL neto 0,98%.
2. Jumlah Kredit Macet Bank
BCA (BBCA) Tahun 2020
Bank BCA sampai tahun 2020 telah menyalurkan kredit sejumlah Rp 574,58 triliun. CKPN BBCA sebesar Rp 26,94 triliun, sehingga kredit bersih Bank BCA yakni Rp 547,64 triliun.
Dari laporan keuangan Bank BCA pada tahun 2020. Bank BCA memiliki jumlah kredit macet sebesar Rp 7,18 triliun. Meningkat sebesar 22% dari sebelumnya hanya Rp 5,88 triliun. Tahun 2020 Bank BCA memiliki rasio non-performing loan (NPL) bruto 1,79% dan rasio NPL neto 0,74%.
3. Jumlah Kredit Macet Bank Mandiri (BMRI) Tahun 2020
Bank BUMN yang satu ini telah menyalurkan kredit sebesar Rp 870,14 triliun hingga akhir tahun 2020. Bank milik pemerintah ini memiliki CKPN sebesar Rp 62,27 triliun, sehingga kredit bersihnya tinggal Rp 807,87 triliun.
Dari laporan keungan Bank Mandiri tahun 2020. Jumlah kredit macet Bank Mandiri sebesar Rp 22,78 triliun. Melesat sebesar 79% dari sebelumnya hanya Rp 12,67 triliun. Bank Mandiri memiliki rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto 3,29% dan NPL-net sebesar 0,43%.
4. Jumlah Kredit Macet Bank BRI (BBRI) Tahun 2020
Sampai
akhir tahun 2020 Bank BRI (BBRI) telah menyalurkan kredit total Rp 899,45 triliun. CKPN Bank BRI sebesar
Rp 65,16 triliun, sehingga kredit bersih yang diberikan Bank BRI adalah Rp
834,29 triliun.
Bagaimana
dengan kredit macet Bank BRI di tahun 2020? Kredit macet Bank BRI sebesar Rp
8,60 triliun. Naik 29% dibanding tahun 2019 kredit macetnya hanya Rp 6,62
triliun. Rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto Bank BRI 2,94% dan
rasio NPL neto 0,80%.
Lihat Juga:
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sepanjang tahun 2020 kredit macet
keempat bank di atas kompak mengalami kenaikan. Kenaikan kredit macet Bank
Mandiri menjadi yang terbesar yakni mencapai 79%, kemudian diikuti Bank BNI
63%. Sementara Bank BRI dan BCA kenaikan kredit macetnya berada di bawah 30%.
Dari
segi jumlah nominal kredit macet, Bank Mandiri menempati posisi teratas dengan
kredit macet mencapai Rp 22,78 triliun, lalu diikuti Bank BNI Rp 11,81 triliun.
Posisi terendah ditempati oleh Bank BCA. Bank BCA memiliki kredit macet sebesar
Rp 7,18 triliun, baru diikuti oleh Bank BRI sebesar Rp 8,60 triliun.
Dari segi rasio kredit bermasalah (NPL) bruto, Bank BNI menempati posisi tertinggi yakni mencapai 4,25%, kemudian diikuti oleh Bank Mandiri sebesar 3,29%. Sementara posisi terendah yaitu Bank BCA sebesar 1,79%.
0 comments
Posting Komentar