Kuhuni.com – Laba bersih Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) tahun 2020 sebesar Rp 841,67 miliar. Laba bersih MIKA tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik hingga 15,27% dibandingkan tahun 2019 yang hanya Rp 730,14 miliar.
Miningakatnya laba bersih Mitra Keluarga membuat laba bersih per saham MIKA tahun 2020 naik jadi Rp 59 per saham. Sementara di tahun 2019 hanya Rp 51 per saham.
Bila diperhatikan pada laporan
keuangan MIKA di atas. Total pendapatan bersih PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk
(MIKA) di tahun 2020 sebesar Rp 3,41 triliun. Naik 6,68% dibanding tahun 2019
hanya Rp 3,20 triliun.
Pendapatan MIKA ini terdiri
dari pendapatan rawat inap sebesar Rp 2,24
triliun. Pendapatan dari rawat inap meningkat dibanding tahun 2019 hanya Rp
1,97 triliun. Pendapatan rawat jalan sebesar Rp 1,17 triliun. Mengalami
penurunan sedikit dibanding tahun 2019 mencapai Rp 1,22 triliun.
Beban pokok pendapatan MIKA pada
tahun 2020 sebesar Rp 1,72 triliun. Meningkat 3,39% dari sebelumnya Rp 1,67
triliun di tahun 2019. Laba kotor MIKA tercatat
sebesar Rp 1,69 triliun. Mengalami kenaikan 10,30% dibanding 2019 Rp 1,53
triliun.
Beban usaha MIKA tercatat sebesar Rp 648,66 miliar. Menurun sedikit dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp 649,43 miliar. Sementara pendapatan operasi lainnya meningkat jadi Rp 82,14 miliar di tahun 2020 sedangkan 2019 hanya Rp 62,88 miliar. Sebaliknya pendapatan keuangan turun di tahun 2020 Rp 67,18 miliar sedangkan 2019 mencapai Rp 75,29 miliar.
Hingga akhir tahun 2020 PT Mitra
Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) memiliki total
aset sebesar Rp 6,37 triliun. Naik 14,27% dibanding tahun 2019 asetnya
hanya Rp 5,57 triliun.
Jumlah
aset lancar MIKA tercatat sebesar Rp 3,10 triliun yang di dalamnya terdapat kas
sebesar Rp 705,01 miliar. Sementara Aset tidak lancar sebesar Rp 3,26 triliun.
Baca Juga: Laba Bersih Prodia Tahun 2020 Naik 27,82%
Hingga tahun 2020 MIKA
memiliki liabilitas/hutang sebesar Rp 855,18
miliar. Naik 9,15% dibanding tahun 2019 Rp 783,43 miliar. Jumlah hutang jangka
pendek sebesar Rp 568,43 miliar.
Hutang jangka panjang sebesar Rp 286,75 miliar. Terakhir, MIKA memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,91 triliun. Mengalami
kenaikan dibanding tahun 2019 yang hanya Rp 4,29 triliun.
0 comments
Posting Komentar