Kuhuni.com – Laba bersih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) pada tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 185,76 miliar. Laba bersih WIKA anjlok 91,9% dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp 2,28 triliun. Laba per saham WIKA akhirnya terjun bebas jadi Rp 20,71 per lembar saham dari sebelumnya mencapai Rp 254,74 di tahun 2019.
Dari
laporan keuangan WIKA di atas menunjukkan pendapatan bersih PT Wijaya Karya Tbk
(WIKA) selama tahun 2020 sebesar Rp 16,53 triliun (2019 Rp 27,21 triliun) atau
turun sebesar 39,25%. Pendapatan WIKA ini berasal dari:
- Infrastruktur dan gedung sebesar Rp 8,49 triliun.
- Industri beton sebesar Rp 5,06 triliun.
- Energi dan industrial plant sebesar Rp 2,44 triliun.
- Pendapatan dari realty dan property sebesar Rp 533,04 miliar.
- Pendapatan lainnya sebesar Rp 3,06 triliun.
Baca Juga: Tahun 2020 Waskita Rugi 7,37 Triliun
Beban
pokok pendapatan WIKA di tahun 2020 mengalami penurunan 36,74%. Pada tahun 2020
sebesar Rp 15,01 triliun dibanding tahun 2019 mencapai Rp 23,73 triliun. Laba
kotor tercatat sebesar Rp 1,52 triliun. Turun dibanding tahun 2019 mencapai Rp
3,48 triliun. Sedangkan laba neto setelah dikurangi beban operasional dan beban
keuangan tinggal Rp 310,27 miliar. Anjlok 97,7% dibanding tahun 2019 mencapai
Rp 2,62 triliun.
Hingga akhir tahun 2020, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memiliki jumlah aset sebesar Rp 68,10 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 47,98 triliun yang di dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 14,95 triliun. Sementara aset tidak lancar WIKA tercatat sebesar Rp 20,12 triliun.
Liabilitas/hutang WIKA tercatat sebesar Rp 51,45 triliun. Terdiri dari jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 44,16 triliun dan jangka panjang Rp 7,28 triliun. Terakhir, WIKA memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 13,67 triliun.
0 comments
Posting Komentar