Kuhuni.com – Laba bersih PT Suparma Tbk (SPMA) tahun 2020 sebesar Rp 162,52 miliar. Laba bersih SPMA tahun 2020 turun 24,05% dibandingkan tahun 2019 laba bersihnya hanya Rp 131,005 miliar.
Bila diperhatikan pada
laporan keuangan perusahaan di atas. Penjualan bersih PT Suparma Tbk (SPMA)
dari Januari hingga Desember 2020 sebesar Rp 2,15 triliun. Penjualan SPMA tahun
2020 mengalami penurunan 14,43% dibanding tahun 2019 yang penjualannya mencapai
Rp 2,51 triliun.
Baca Juga: Laba Bersih Indofood Tahun 2020 Meningkat 32%
Sementara beban pokok penjualan
SPMA di tahun 2020 sebesar Rp 1,75 triliun mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 2,13 triliun di
tahun 2019. Alhasil laba kotar SPMA meningkat jadi Rp 392, 78 miliar dari
sebelumnya hanya Rp 374,79 miliar di tahun 2019.
Beban penjualan juga
mengalami penurunan sebesar 14,54%, 2020 Rp 89,51 miliar (2019 Rp 104,75
miliar). Sedangkan beban umum dan administrasi juga turun sedikit jadi Rp 71,63
miliar dari sebelumnya Rp 75,27 miliar di tahun 2019.
Beban kuangan dan beban
lainnya juga turut mengalami penurunan jadi Rp 38,34 miliar dan Rp 2,80 miliar.
Meskipun penjualan bersih SPMA sepanjang tahun 2020 menurun, namun karena perusahaan mampu menekan biaya pokok dan beban operasional. Maka SPMA mampu mencatatkan kenaikan laba bersih. Laba bersih per saham SPMA pada tahun 2020 menjadi Rp 73 per saham (2019 Rp 58 per saham).
Hingga Desember 2020 PT Suparma
Tbk (SPMA) memiliki total aset sebesar Rp 2,31 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 645,47 miliar yang di
dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 111,72 miliar.
Sementara
Aset tidak lancar sebesar Rp 1,67 triliun. Jumlah liabilitas/hutang SPMA tercatat sebesar Rp 784,67 miliar yang terdiri dari jumlah hutang
jangka pendek sebesar Rp 372,56 miliar dan hutang jangka panjang Rp 412,11 miliar. Terakhir, SPMA memiliki total ekuitas sebesar Rp 1,53 triliun.
0 comments
Posting Komentar