Kuhuni.com – Laba bersih Gajah Tunggal Tbk (GJTL) tahun 2020 sebesar Rp 320,37 miliar. Laba bersih GJTL tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 19,05% dibandingkan tahun 2019 yang hanya Rp 269,10 miliar.
Naiknya laba Gajah Tunggal membuat laba bersih per saham GJTL tahun 2020 menjadi Rp 91,94 per saham. Sementara di tahun 2019 hanya Rp 77,23 per saham.
Bila diperhatikan pada laporan keuangan GJTL di atas. Total penjualan bersih PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) di tahun 2020 sebesar Rp 13,43 triliun. Turun hingga 18,61% dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp 15,93 triliun.
Penjualan GJTL ini terdiri
dari penjualan pihak berelasi sebesar Rp 2,92
triliun, naik dibanding tahun 2019 yang hanya Rp 2,71 triliun. Penjualan pihak
ketiga sebesar Rp 10,64 triliun, turun dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp
13,21 triliun.
Beban pokok penjualan GJTL pada
tahun 2020 sebesar Rp 10,76 triliun. Mengalami
penurunan 22,11% dari sebelumnya 2019 Rp 13,14 triliun. Sementara Laba
kotor GJTL tercatat sebesar Rp 2,67 triliun. Turun sedikit 4,30% dibanding 2019
yang mencapai Rp 2,79 triliun.
Gajah Tunggal juga berhasil
menurunkan biaya beban penjualan menjadi Rp 725,34 miliar dari sebelumnya
sebesar Rp 1,03 triliun di tahun 2019. Ditambah penurunan beban keuangan dari
Rp 872,87 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 745,95 miliar di tahun 2020.
Sementara itu keuntungan lain-lain Gajah Tunggal di tahun 2020 naik tajam menjadi Rp 102,74 miliar dari sebelumnya hanya Rp 15,40 miliar di tahunn 2019. Berhasilnya Gajah Tunggal menekan pengeluaran dan adanya lonjakan pendapatan lain-lain membuat laba bersih GJTL ikut naik.
Hingga akhir tahun 2020 PT Gajah
Tunggal Tbk (GJTL) memiliki total aset
sebesar Rp 17,78 triliun. Turun sedikit dibanding tahun 2019 yang
asetnya mencapai Rp 18,85 triliun.
Aset
lancar GJTL tercatat sebesar Rp 7,62
triliun yang di dalamnya terdapat kas sebesar Rp 1,04 triliun. Sementara Aset
tidak lancar sebesar Rp 10,15
triliun.
Hingga tahun 2020 GJTL
memiliki liabilitas/hutang sebesar Rp 10,92
triliun. Mengalami penurunan dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp 12,62
triliun. Jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 4,74 triliun. Hutang jangka panjang sebesar Rp 6,17 triliun yang di
dalamya terdapat utang obligasi sebesar Rp 3,49 triliun.
Terakhir, GJTL memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,85 triliun.
0 comments
Posting Komentar