Kuhuni.com – Laba bersih PT AKR CorporindoTbk (AKRA) tahun 2020 sebesar Rp 924,91 miliar. Laba bersih AKRA tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 29,60% dibandingkan tahun 2019 laba bersih hanya Rp 713,62 miliar.
Bila diperhatikan pada laporan keuangan AKRA tahun 2020 di atas. Penjualan dan pendapatan PT AKR CorporindoTbk (AKRA) dari Januari hingga Desember 2020 sebesar Rp 17,71 triliun. Mengalami penurunan sebesar 18,38% dibanding tahun 2019 mencapai Rp 21,70 triliun.
Berikut uraian penjualan dan
pendapatan AKRA sepanjang tahun 2020:
- Pendapatan dari perdagangan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) pihak ketiga Rp 12,86 triliun.
- Serta penjualan dan pendapatan dari kimia dasar dan lainnya sebesar Rp 3,35 triliun.
- Jasa logistik (pelabuhan, transportasi dan penyewaan tangki) sebesar Rp 695,65 miliar. Penjualan tanah kawasan industri sebesar Rp 201,64 miliar.
Beban pokok penjualan dan
pendapatan AKRA pada 2020 sebesar Rp 15,66 triliun. Turun sebesar 20,91% dari
sebelumnya di tahun 2019 Rp 19,81 triliun.
Beban penjualan juga turun
sebesar 54% jadi Rp 57,85 miliar dari sebelumnya di tahun 2019 mencapai Rp 125,54
miliar, Sementara beban umum dan administrasi mengalami kenaikan sebesar
17,26%, jadi Rp 788,64 miliar dari sebelumnya di tahun 2019 hanya Rp 672,53 miliar.
Berhasilnya perusahaan menekan biaya pokok penjualan akhirnya laba usaha AKRA turut meningkat, sehingga laba per saham juga ikut naik. Laba bersih per saham AKRA pada tahun 2020 menjadi Rp 233,53 per saham (2019 Rp 180,28 per saham).
Hingga akhir tahun 2020 PT AKR
Corporindo Tbk (AKRA) memiliki total aset sebesar Rp 18,68 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 8,04 triliun yang di
dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 1,54 triliun.
Sementara
Aset tidak lancar sebesar Rp 10,64 triliun. Jumlah liabilitas/hutang AKRA tercatat sebesar Rp 8,12 triliun. Terdiri dari jumlah hutang
jangka pendek sebesar Rp 5,10 triliun
yang di dalamnya terdapat hutang bank Rp 881,52 miliar. Sementara hutang jangka
panjang Rp 3,02 triliun yang di
dalamnya terdapat hutang bank Rp 2,55 triliun dan obligasi Rp 104,23 miliar.
Terakhir, AKRA memiliki total ekuitas yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 8,75 triliun.
0 comments
Posting Komentar