Kuhuni.com – Laba bersih Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kuartal 3 tahun 2020 sebesar Rp 5,43 triliun. Laba bersih UNVR pada kuartal 3 tahun 2020 ini mengalami penurunan tipis sebesar 1,29% dibanding kuartal 3 tahun 2019 yang mencapai Rp 5,50 triliun.
Dari laporan keuangan UNVR di atas menunjukkan penjualan bersih Unilever pada kuartal 3 tahun 2020 sebesar Rp 32,45 triliun (QIII-2019 Rp 32,36 triliun), atau mengalami kenaikan tipis sebesar 0,29%. Penjualan bersih ini terdiri dari penjualan dalam negeri sebesar Rp 31,02 triliun (QIII-2019 Rp 30,78 triliun) dan ekspor sebesar Rp 1,42 triliun (QIII-2019 Rp 1,57 triliun). Mayoritas ekspor UNVR merupakan penjualan kepada pihak berelasi.
Beban pokok penjualan UNVR
di kuartal 3 tahun 2020 mengalami penurunan sedikit sebesar 2,12%, QIII-2020 Rp
15,58 triliun (QIII-2019 Rp 15,92 triliun). Sementara beban pemasaran dan
penjualan mengalami kenaikan 7,96%, QIII-2020 Rp 6,58 triliun (QIII-2019 Rp
6,10 triliun). Beban umum dan administrasi juga turut naik sebesar 13,01%, QIII-2020
Rp 3,17 triliun (QIII-2019 Rp 2,81 triliun). Meskipun penjualan Unilever
meningkat, tetapi meningkatnya biaya beban akhirnya membuat laba usaha menurun,
sehingga laba bersih per saham juga ikut turun.
Laba
bersih per saham UNVR pada kuartal 3 tahun 2020 menjadi Rp 143 per saham (QIII-2019
Rp 144 per saham).
Hingga 30 September 2020 PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memiliki jumlah aset sebesar Rp 21,07 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 9,29 triliun yang di dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 664,74 miliar. Sementara aset tidak lancar UNVR tercatat sebesar Rp 11,78 triliun. Jumlah hutang UNVR tercatat sebesar Rp 14,59 triliun yang terdiri dari jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 12,21 triliun dan hutang jangka panjang Rp 2,38 triliun. Terakhir, UNVR memiliki total ekuitas sebesar Rp 6,48 triliun.
0 comments
Posting Komentar