Kuhuni.com –
Laba bersih Bank BCA Tbk (BBCA) pada semester 1 tahun 2020 sebesar Rp 12,24 triliun. Laba bersih BBCA
kuartal II tahun 2020 yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 4,83% dibandingkan kuartal II tahun 2019 laba bersih mencapai Rp
12,86 triliun.
Sumber: Laporan keuangan Bank BCA Tbk Kuartal II tahun 2020 |
Bila diperhatikan pada laporan keuangan BBCA di atas.
Pendapatan bunga dan syariah Bank BCA Tbk (BBCA) dari Januari hingga Juni 2020
sebesar Rp 32,93 triliun. Pendapatan bunga ini terdiri dari:
- Pendapatan dari kredit sebesar Rp 24,45 triliun, atau naik sedikit 0,92% dibanding QII-2019 yang pendapatan kreditnya hanya Rp 24,23 triliun.
- Pendapatan efek untuk tujuan investasi sebesar Rp 4,91 triliun, naik dibanding QII-2019 Rp 3,39 triliun.
- Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan investasi sewa pembiayaan sebesar Rp 1,4 triliun, turun sedikit dibanding QII-2019 Rp 1,49 triliun.
- Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Rp 391,59 miliar, turun tajam dibanding QII-2019 Rp 767,97 miliar.
- Pendapatan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp 897,96 miliar, naik dibanding QII-2019 Rp 506,75 miliar.
- Pendapatan wesel tagih sebesar Rp 330,57 miliar, naik dibanding QII-2019 Rp 178,12 miliar.
- Pendapatan syariah sebesar Rp 344,97 miliar, naik dibanding QII-2019 Rp 296,02 miliar.
- Pendapatan lainnya Rp 121,86 miliar, turun dibanding QII-2019 Rp 310,02 miliar.
Apabila kita perhatikan, pendapatan bunga dan syariah semester
1 tahun 2020 ini mengalami kenaikan 5,64% dibanding semester 1 tahun 2019 yang
pendapatan hanya Rp 31,17 triliun. Sementara untuk pendapatan operasional
lainnya mencapai Rp 10,71 triliun,
mengalami kenaikan 9,98% dibanding QII-2019 hanya Rp 9,73 triliun. Pendapatan
operasional ini terdiri dari pendapatan administrasi dan komisi Rp 6,60
triliun, pendapatan transaksi Rp 2,37 triliun dan pendapatan lain-lain sebesar
Rp 1,72 triliun.
Beban bunga dan syariah Bank BCA pada kuartal II tahun
2020 sebesar Rp 5,87 triliun, mengalami
penurunan 12,06% dari sebelumnya QII-2019 Rp 6,67 triliun. Beban
operasional (gaji dan tujungan, umum dan administrasi) mengalami kenaikan 3,8%,
QII-2020 Rp 16,24 triliun (QII-2019 Rp 15,14 triliun). Pada semester 1 tahun
2020 beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset Bank BCA meningkat tajam
hingga 167,26%, dimana QII-2020 Rp 6,54 triliun sedangkan QII-2019 hanya Rp
2,44 triliun. Meskipun pendapatan bunga bersih dan pendapatan lainnnya
meningkat, tetapi karena miningkatnya beban penyisihan kerugian penurunan nilai
aset hingga Rp 4,09 triliun membuat laba bersihnya berkurang, sehingga laba per
saham juga ikut turun. Laba bersih per saham BBCA pada kuartal II tahun 2020
menjadi Rp 496 per saham
(QII-2019 Rp 522 per saham).
Hingga 30 Juni 2020 PT Bank BCA Tbk (BBCA) memiliki total
aset sebesar Rp 975,07 triliun yang di
dalamnya terdapat kas sebesar Rp 14,71 triliun dan kredit yang diberikan Rp 556,16 triliun. Jumlah
liabilitas BBCA tercatat sebesar Rp 800,86
triliun yang di dalamnya terdapat simpanan nasabah sebesar Rp 755,88
triliun dan simpanan dari bank lain Rp
5,24 triliun serta obligasi sebesar Rp
500,00 miliar. Sementara BBCA memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar
Rp 169,17 triliun. Terakhir yang
tidak kalah penting yaitu, Bank BCA hingga 30 Juni 2020 memiliki rasio
Non-Performing Loan (NPL) 2,1%, naik sebesar 0,5% dari kuartal I tahun 2020
yang NPL hanya 1,6%.
0 comments
Posting Komentar