Kuhuni.com –
Laba bersih PT AKR CorporindoTbk (AKRA) pada semester 1 tahun 2020 sebesar Rp 431,57 miliar. Laba bersih AKRA
kuartal II tahun 2020 yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 10,44% dibandingkan kuartal II tahun 2019 laba bersih hanya Rp 390,76
miliar.
Sumber: Laporan keuangan AKR Corporindo Tbk Kuartal II tahun 2020 |
Bila diperhatikan pada
laporan keuangan AKRA di atas. Penjualan dan pendapatan PT AKR CorporindoTbk
(AKRA) dari Januari hingga Juni 2020 sebesar Rp 10,00 triliun. Terdiri dari
perdagangan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) pihak ketiga Rp 7,35
triliun, naik bila dibandingkan Q2-2019 Rp 6,80 triliun. Serta penjualan dan
pendapatan dari kimia dasar dan lainnya sebesar Rp 1,81 triliun atau turun
dibandingkan Q2-2019 Rp 2,29 triliun. Jasa logistik (pelabuhan, transportasi
dan penyewaan tangki) sebesar Rp 409,92 miliar, naik dibandingkan Q2-2019 Rp
371,80 miliar. Penjualan tanah kawasan
industri sebesar Rp 240,14 miliar atau naik tajam dibandingkan Q2-2019 yang
hanya Rp 10,44 miliar. Total penjualan dan pendapatan AKRA yang mencapai Rp 10,00 triliun ini mengalami
kenaikan tipis 2,95% dibanding
semester 1 tahun 2019 hanya Rp 9,71 triliun.
Beban pokok penjualan dan
pendapatan AKRA pada kuartal II 2020 sebesar Rp 8,97 triliun mengalami kenaikan 1,13% dari sebelumnya QII-2019 Rp 8,87
triliun. Beban penjualan turun sebesar 18,57%, QII-2020 Rp 29,10 miliar
(QII-2019 Rp 35,75 miliar), Sementara beban umum dan administrasi mengalami kenaikan
sebesar 8,81%, dari QII-2020 Rp 344,85
miliar (QII-2019 Rp 316,92 miliar). Berhasilnya perusahaan meningkatkan penjualan
dan pendapatan membuat laba usaha AKRA turut meningkat, sehingga laba per saham
juga ikut naik. Laba bersih per saham AKRA pada kuartal II tahun 2020 menjadi
Rp 108,59 per saham (QII-2019 Rp 98,22 per saham).
Hingga 30 Juni 2020 PT AKR
CorporindoTbk (AKRA) memiliki total aset sebesar Rp 18,55 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 7,93 triliun yang di
dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 1,31 triliun, piutang usaha Rp
2,87 triliun dan persedian tanah kawasan industry Rp 2,46 triliun. Sementara
Aset tidak lancar sebesar Rp 10,62
triliun. Jumlah liabilitas/hutang AKRA tercatat sebesar Rp 8,31 triliun. Terdiri dari jumlah hutang
jangka pendek sebesar Rp 5,56 triliun
yang di dalamnya terdapat hutang bank Rp 2,02 triliun dan hutang usaha pihak
ketiga Rp 2,37 triliun. Sementara hutang
jangka panjang Rp 2,75 triliun
yang di dalamnya terdapat hutang bank Rp 1,6 triliun dan obligasi Rp 835,33
miliar. Terakhir, AKRA memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
sebesar Rp 8,46 triliun.
0 comments
Posting Komentar