Kuhuni.com – Laba (rugi) bersih PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk
(DGIK) pada kuartal 1 tahun 2020 membukukan kerugian bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp -8,9 miliar. Periode yang sama di tahun 2019 DGIK juga membukukan
kerugian sebesar Rp -13,2 miliar. Namun, kerugian pada kuartal pertama tahun
2020 mengalami penurunan sebesar 32%.
Pendapatan
proyek PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) untuk jasa konstruksi bangunan
dan sipil hingga Maret 2020 sebesar Rp 127,9
miliar (Q1-2019 Rp 255,8 miliar) atau mengalami penurunan sebesar 50%. Sementara
pendapatan lainnya juga mengalami penurunan, Q1-2020 Rp 9,2 miliar (Q1-2019 Rp
13,5 miliar). Beban kontrak DGIK di kuartal 1 tahun 2020 mengalami penurunan 53,6%,
Q1-2020 Rp 112,8 miliar (Q1-2019 Rp 243,5 miliar). Beban umum dan administrasi
juga mengalami penurunan 8%, dari Q1-2020 Rp 29,5 miliar (Q1-2019 Rp 32,1
miliar). Laba bersih per saham DGIK pada kuartal 1 tahun 2020 sebesar Rp -1,63 per saham (Q1-2019 Rp -2,4 per
saham).
Hingga 31 Maret 2020 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK)
memiliki jumlah aset sebesar Rp 1,28
triliun terdiri dari aset lancar sebesar Rp 756,4 miliar dan aset tidak lancar Rp 540,9 miliar.
Sementara jumlah hutang DGIK tercatat sebesar Rp 625 miliar yang terdiri dari jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp
521,4 miliar dan hutang jangka panjang Rp 103,8 miliar. Terakhir, DGIK
memiliki total ekuitas sebesar Rp 662
miliar.
0 comments
Posting Komentar