Menara Astra International |
Sejarah PT Astra International Tbk dimulai sejak tahun 1957.
Awalnya bernama Astra International Inc, sebuah perusahaan perdagangan. Saat
ini Grup Astra International telah
berkembang menjadi perusahaan besar dan bergerak di berbagai sektor bisnis.
Hingga tahun 2019,
Grup Astra International telah mengembangkan bisnisnya di tujuh jenis usaha
yaitu:
1 Otomotif,
2 Jasa Keuangan,
3 Alat Berat, Pertambangan,
Konstruksi dan Energi,
4 Agribisnis,
5 Infrastruktur dan
Logistik,
6 Teknologi Informasi
7 Properti.
Pada Desember 2019,
seluruh kegiatan bisnis PT Astra International Tbk digerakkan dan dikelola
sebanyak 235 perusahaan. Baik anak perusahaan, ventura bersama dan entitas
asosiasi yang semuanya tersebar di Indonesia. Tercatat lebih dari 226.000
karyawan yang mendukung berjalannya roda bisnis Grup Astra.
Sejarah Perkembangan Bisnis PT Astra International Tbk
Sejarah Astra Tahun 1957
Pada awal berdirinya,
perusahaan Astra International memulai usaha sebagai perusahaan dagang dengan
nama Astra International Inc.
Sejarah Astra Tahun 1969
Astra International ditunjuk
sebagai distributor mobil Toyota di Indonesia.
Sejarah Astra Tahun 1970
Astra International ditunjuk
sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda di Indonesia. Kemudian,
perseroan mendapat izin/lisensi sebagai distributor Fuji Xerox di Indonesia.
Sejarah Astra Tahun 1971
Astra International
mendirikan PT Federal Motor sebagai pabrik perakitan sepeda motor Honda.
Sekarang yang kita kenal dengan nama PT Astra Honda Motor.
Astra International
bersama dengan Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang mendirikan ventura bersama
PT Toyota – Astra Motor (TAM) sebagai agen tunggal Toyota.
LIHAT JUGA: Profil
dan Sejarah Perjalanan Bisnis Bank BRI
Sejarah Astra Tahun 1972
Astra International
mendirikan PT United Tractors Tbk (UNTR) yang mengelola usaha di bidang
perdagangan dan penyewaan alat berat.
Sejarah Astra Tahun 1973
Astra International
ditunjuk sebagai agen tunggal produk-produk Daihatsu.
Astra International
mendirikan PT Multi Agro Corporation yang mengelola divisi agribisnis.
Sejarah Astra Tahun 1976
Astra International
mendirikan PT Astra Graphia Tbk (ASGR) sebagai distributor mesin foto kopi
Xerox di Indonesia
Sejarah Astra Tahun 1977
PT Toyota – Astra
Motor (TAM) meluncurkan mobil Toyota
Kijang pertama sebagai cikal bakal mobil keluarga utama yang legendaries.
Sejarah Astra Tahun 1978
Astra International mendirikan
PT Daihatsu Indonesia, sekarang bernama PT Astra Daihatsu Motor.
Sejarah Astra Tahun 1988
Astra International mendirikan
PT Suryaraya Cakrawala yang kemudian berganti nama menjadi PT Astra Agro Niaga, ini lah cikal bakal lahirnya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Sejarah Astra Tahun 1990
Astra International melakukan
penawaran umum perdana saham sebanyak 30 juta lembar saham di Bursa Efek Indonesia.
Sejarah Astra Tahun 1991
Astra International mendirikan PT Federal Adiwiraserasi
yang mengelola bidang usaha komponen. Ini lah awal cikal bakal lahirnya PT Astra Otoparts
Tbk (AUTO)
Astra International mendirikan
PT Astra Mitra Ventura yang menyediakan fasilitas pinjaman modal bagi UKM
Sejarah Astra Tahun 1995
Astra International mendirikan Akademi
Teknik Federal yang menyediakan pendidikan formal tingkat diploma di bidang manufaktur. Sekarang dikenal dengan nama Politeknik Manufaktur Astra.
Sejarah Astra Tahun 2000
Konsorsium Cycle
& Carriage Limited melalui proses tender membeli 38,4% saham Perseroan dari
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Astra International bersama BMW
AG Jerman merestrukturisasi bisnis BMW di Indonesia. Dengan
restrukturisasi ini maka Astra International menjadi agen tunggal BMW
melalui PT Tjahja Sakti Motor yang 100% sahamnya dimiliki Astra International,
serta berperan sebagai salah satu dealer BMW di Indonesia.
LIHAT JUGA: Profil dan Sejarah Perkembangan Bisnis Unilever
Sejarah Astra Tahun 2001
Astra International merestrukturisasi bisnis sepeda motor dengan melebur PT Federal Motor Jepang
dan Honda Federal menjadi PT Astra Honda Motor (AHM) dengan komposisi saham 50:50
antara PT Astra International Tbk dan Honda Motor Company Ltd. Jepang.
Sejarah Astra Tahun 2002
Astra International bersama Daihatsu
Motor Corp.,Jepang, melakukan restrukturisasi bisnis Daihatsu di Indonesia. Dengan
restrukturisasi ini saham Astra International di PT Astra Daihatsu Motor (ADM) berubah
dari 50% menjadi 31,87%.
Astra International Tbk menyelenggarakan
penawaran umum saham terbatas sebanyak 1,404 miliar lembar saham.
Sejarah Astra Tahun 2003
Astra International bersama Toyota Motor Corporation (TMC) melakukan restrukturisasi bisnis Toyota di Indonesia melalui dua entitas bisnis,
yakni: PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk bidang manufaktur, sehingga kepemilikan Astra International 5%, TMC sebesar 95% dan TAM untuk bidang distribusi dengan kepemilikan Astra International 50% dan TMC 50%.
Toyota berkolaborasi dengan
Daihatsu dengan meluncurkan kendaraan keluarga Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia
yang menjadi produk mobil andalan keluarga di Indonesia.
Sejarah Astra Tahun 2004
Astra International bersama Standard
Chartered Bank mengambil alih 63% saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Perusahaan Pengelola
Aset (PPA).
Sejarah Astra Tahun 2005
PT Sedaya Multi Investama,
anak usaha Astra International Tbk bersama Komatsu Asia & Pacific Pte Ltd mendirikan perusahaan
ventura bersama yang bergerak dalam bisnis pembiayaan alat berat, PT Komatsu Astra
Finance, dengan kepemilikan 50:50.
Astra International melalui anak
usahanya, PT Astratel Nusantara (Astratel), bersama Citigroup Financial
Products Inc, membeli 53,99% saham PT Marga Mandalasakti (MMS). Perusahaan ini merupakan
operator jalan tol Tangerang Merak. Kepemilikan efektif Astra International pada MMS sebesar
34%.
Sejarah Astra Tahun 2006
Astra International bersama Toyota
Financial Services Corporation Jepang mendirikan PT Toyota Astra Financial
Services (TAF) yang menawarkan fasilitas pembiayaan mobil Toyota.
Sejarah Astra Tahun 2008
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memulai ekspor kendaraan
komersial jenis Gran Max ke Jepang dalam bentuk CBU.
Astra International mencanangkan program ‘Go Green With Astra: Satu Karyawan Satu Pohon’
untuk menanam 116.867 pohon sepanjang tahun.
Astra International meresmikan pembukaan Museum
dan Perpustakaan Astra.
Sejarah Astra Tahun 2010
UNTR melalui PT Tuah Turangga Agung (TTA) mengakuisisi
60% saham konsesi tambang PT Agung Bara Prima.
AHM umumkan `One Heart`
sebagai slogan barunya.
Astra International meningkatkan kepemilikan di Astra Sedaya Finance (ASF) menjadi 100% melalui akuisisi
47% saham General Electric Services di ASF.
PT Bank Permata Tbk mengakuisisi PT GE Finance, yang bertujuan untuk meningkatkan portofolio
bisnis dan pangsa pasar kartu kredit.
Sejarah Astra Tahun 2011
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) membangun pabrik
baru di Karawang dengan kapasitas produksi 100 ribu unit per tahun.
UNTR, melalui anak perusahaannya,
PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mengakuisisi
perusahaan tambang PT Asmin Bara Jaan dan PT Asmin Bara Bronang di daerah Sumatera
Selatan.
PT Astra Otoparts Tbk membentuk ventura
bersama baru dengan Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, yang merupakan
produsen komponen electronic instrument cluster.
UNTR menyelesaikan penawaran
umum saham terbatas IV dan memperoleh dana sejumlah
Rp6,1 triliun.
UNTR melalui anak perusahaannya,
TTA, mengakuisisi perusahaan tambang batu bara, PT Duta Sejahtera dan PT Duta
Nurcahya yang berlokasi di Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Astra Tol Nusantara mengakuisisi
95% saham PT Marga Harjaya Infrastruktur, perusahaan yang memegang konsesi Jalan
Tol Jombang - Mojokerto.
Sejarah Astra Tahun 2013
Astra International, melalui Astra
Tol Nusantara, mengakuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, perusahaan yang
mengelola Pelabuhan Eastkal di Penajam, Kalimantan Timur.
AUTO menyelesaikan proses
penawaran umum saham terbatas sebesar Rp3,0 triliun dengan partisipasi Astra
sebesar Rp2,9 triliun.
AHM memulai pembangunan
pabrik keempat di Karawang, Jawa Barat, berkapasitas 1,1 juta unit per tahun.
AALI mendirikan
ventura bersama Astra-KLK Pte Ltd, bekerja sama dengan KL-Kepong Plantation
Holdings Sdn Bhd untuk memasarkan produk olahan minyak kelapa sawit dan menyediakan
jasa logistic atas produk tersebut.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
(IAMI) mulai membangun pabrik baru berkapasitas 52.000 kendaraan komersial per tahun
di Karawang.
Peletakan batu
pertama Menara Astra (MA), proyek properti gedung perkantoran di kawasan pusat
bisnis Jakarta dengan grade A dan standar Green Building peringkat
platinum.
Sejarah Astra Tahun 2015
UNTR mengakuisisi 50,1%
saham Acset, perusahaan konstruksi umum.
AALI mengakuisisi 50%
saham of PT Kreasijaya Adhikarya, perusahaan operator refinery di Dumai,
Propinsi Riau, dengan kapasitas produksi per hari mencapai 2.000 ton CPO.
UNTR melalui PAMA
mengakuisisi 75,5% saham PT Sumbawa Jutaraya, perusahaan tambang Emas.
AHM mulai mengekspor
produk All New Honda BeAt eSP ke Filipina untuk memperluas pasar.
Astra International dan TMC
sepakat untuk melaksanakan sejumlah inisiatif bersama untuk memperkuat peranan
TAM. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun jaringan penjualan dan distribusi
yang lebih efisien dan kompetitif, termasuk perluasan peranan distribusi TAM,
peningkatan operasional logistik melalui manajemen yang terpusat, serta
manajemen persediaan dan inventori yang lebih baik.
AUTO menambah jumlah sahamnya
sebanyak 25,8% di SKF Indonesia, produsen bearing, sehingga jumlah total
kepemilikannya menjadi 40%, dengan harga pembelian sebesar Rp67 miliar.
Astratel mengumumkan pengambilalihan
25% saham PT Trans Marga Jateng, operator jalan tol Semarang-Solo sepanjang
73 km.
AUTO dan Bridgestone Corporation
Japan menandatangani perjanjian untuk mendirikan ventura bersama, PT
Bridgestone Astra Indonesia, dengan struktur kepemilikan: Bridgestone 51% dan
AUTO 49%.
AHM mengoperasikan
pabrik kelimanya di Karawang dengan tambahan kapasitas produksi sejumlah 500
ribu unit per tahun untuk tipe sport, sehingga meningkatkan kapasitas produksi
tahunan menjadi 5,8 juta unit per tahun.
UNTR bersama dengan
Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co, Inc, telah menandatangani
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Listrik (PPA) dengan PLN untuk pengembangan
ekspansi proyek Tanjung Jati B pembangkit listrik tenaga uap unit 5 & 6,
masingmasing memiliki kapasitas 1.000 MW, yang berlokasi di Jawa Tengah.
Sejarah Astra Tahun 2016
Astratel membeli 25%
saham PT Trans Bumi Serbaraja, BUJT ruas tol Serpong-Balaraja sepanjang 30 km.
Bank Permata
menyelesaikan penawaran umum saham terbatas dan memperoleh dana sebesar Rp5,5
triliun.
Acset, perusahaan
kontraktor umum, anak perusahaan UNTR dengan kepemilikian 50,1%, menyelesaikan
penawaran umum saham terbatas dan memperoleh Rp600 miliar.
AALI menyelesaikan
penawaran umum saham terbatas sebesar Rp4,0 triliun.
Mobil murah ramah
lingkungan berkapasitas 7 orang, yaitu Astra Toyota Calya dan Astra Daihatsu Sigra,
diluncurkan dan mendapat sambutan yang baik di pasar otomotif diterima oleh
pasar dengan baik.
AUTO melalui PT
Bridgestone Astra Indonesia meresmikan pabrik yang memproduksi komponen anti
vibrasi untuk kendaraan roda empat di Purwakarta, Jawa Barat. Pada bulan yang
sama, AOP melalui PT Aisin Indonesia Automotive dan PT Advics Manufacturing Indonesia
meresmikan pabrik yang memproduksi body part, engine part dan brake
system di Kawasan KIIC Karawang, Jawa Barat.
PT Astra Land
Indonesia, yang dimiliki masing-masing 50% oleh PT Menara Astra dan Hongkong Land,
menandatangani sebuah perjanjian dengan anak usaha PT Modernland Realty Tbk
untuk mengembangkan area seluas 67 hektar di Cakung, Jakarta Timur.
UNTR melalui TTA, menandatangani
Conditional Shares and Purchases Agreement (CSPA) untuk
mengakuisisi perusahaan batu bara (coking coal) di Kalimantan
Tengah, PT Suprabari Mapanindo Mineral.
AALI dan anak
perusahaannya, PT Eka Dura Perdana, mengakuisisi PT Mitra Barito Gemilang,
perusahaan perkebunan karet, sehingga luas perkebunan karet AAL menjadi 1.700
hektar.
Sejarah Astra Tahun 2017
PT Astra Tol
Nusantara (sebelumnya PT Astratel Nusantara) melaksanakan akuisisi awal 40%
saham PT Baskhara Utama Sedaya (BUS), yang memegang kepemilikan 45% operator
jalan tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116,8 km yang telah beroperasi penuh, serta
menyetujui secara bersyarat akuisisi terhadap sisa 60% saham.
Topping off Menara
Astra & Anandamaya Residences, proyek properti perdana milik Astra.
UNTR melalui anak
perusahaannya TTA melakukan akuisisi 80,1% saham PT Suprabari Mapanindo Mineral,
perusahaan coking coal di Kalimantan Tengah.
Astra Tol Nusantara
mengakuisisi sisa 60% saham BUS yang memiliki 45% saham jalan tol Cikopo-Palimanan
sepanjang 116,8km yang telah beroperasi penuh. Total biaya akuisisi kepemilikan
Grup Astra atas Baskhara Utama Sedaya sekitar Rp5 triliun.
Astra Tol Nusantara meningkatkan
kepemilikan saham di PT Trans Marga Jateng, operator jalan tol Semarang - Solo
sepanjang 73km dari 25% menjadi 40%.
Bank Permata
melaksanakan penawaran umum saham terbatas senilai Rp3,0 triliun, dimana
seluruh pemegang saham telah mengambil hak mereka secara penuh.
AUTO melakukan ekspor
Wintor, alat angkut multiguna khusus untuk perkebunan buatan lokal dengan
kandungan komponen lokal 86%, untuk pertama kalinya dengan tujuan Malaysia.
PT Astra Land
Indonesia (ALI) menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan kepemilikan saham
PT Astra Modern Land dari 50% menjadi 67%.
Astra Tol Nusantara
melepas 49% sahamnya di PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), usaha konsesi air
dengan sisa waktu operasional selama 5 tahun.
UNTR melalui PT Unitra
Persada Energia memiliki 25% PT Bhumi Jati Power, yang akan mengembangkan dan
mengoperasikan dua pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas masing-masing sebesar
1.000 MW di Jawa Tengah. Proyek build, operate and transfer ini
dijadwalkan untuk mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2021. PT Bhumi
Jati Power adalah perusahaan patungan dengan Sumitomo Power Corporation dan
Kansai Electric Power.
Sejarah Astra Tahun 2018
Perseroan melakukan
investasi sebesar USD150 juta atau setara dengan Rp2,0 triliun untuk mengambil
bagian saham baru yang diterbitkan oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa Gojek, sebuah
perusahaan teknologi multi-platform Indonesia, yang menyediakan layanan yang bervariasi
dari transportasi dan pembayaran hingga jasa untuk pengantaran makanan, logistic
dan layanan on demand lainnya.
PT Astra Land Indonesia membeli lahan
seluas 3 hektar di kawasan bisnis Jakarta untuk pembangunan residensial dan
komersial.
Bank Permata
mendivestasikan 25% kepemilikan sahamnya di ASF kepada Perusahaan, untuk
memperkuat posisi permodalannya dan memaksimalkan alokasi modal untuk pinjaman.
Anak perusahaan UNTR,
Danusa Tambang Nusantara (DTN), menandatangani Conditional Share Sale
Agreement untuk mengakuisisi 95% saham PT Agincourt Resources, perusahaan
yang mengoperasikan tambang emas di Sumatera Utara.
Astra International (melalui anak
usahanya, SMI) dan WeLab, perusahaan teknologi terkemuka di Tiongkok termasuk
Hong Kong yang bergerak pada bidang pembiayaan konsumen, mengumumkan
pembentukan perusahaan pada bidang fintech, PT Astra WeLab Digital Arta, yang
60% dimiliki oleh SMI yang menawarkan produk pinjaman mobile kepada konsumen
ritel dan menyediakan solusi financial berbasis teknologi kepada konsumen
korporasi.
UNTR, melalui DTN,
telah menyelesaikan akuisisi 95% kepemilikan saham PT Agincourt Resources. Setelah
penyelesaian transaksi ini, 95% saham PT Agincourt Resources dimiliki oleh DTN,
dan 5% sisanya dimiliki oleh PT Artha Nugraha Agung, perusahaan yang dimiliki
oleh pemerintah lokal.
Sejarah Astra Tahun 2019
Sebagai bentuk dari
kolaborasi antara Grup dan Gojek, sebuah perusahaan patungan didirikan dalam
menyediakan armada untuk sistem transportasi online GoCar di Indonesia.
Kolaborasi strategis ini dilaksanakan menyusul penambahan investasi ekuitas
USD100 juta oleh Astra di Gojek pada Januari 2019, yang menjadikan total
investasi Astra di Gojek menjadi USD250 juta.
Astra Tol Nusantara
mengakuisisi 44,5% saham PT Jasamarga Surabaya Mojokerto, pemegang konsesi
jalan tol Surabaya - Mojokerto.
Politeknik Manufaktur
Astra (Polman Astra) melaksanakan groundbreaking pembangunan
Kampus Polman Astra Delta Silicon yang berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon
II Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sebagai wujud komitmen Astra untuk memajukan
pendidikan vokasi di Indonesia.
Astra International dan Gojek
berkolaborasi untuk menginisiasi proyek percontohan penggunaan motor listrik
atau electric vehicle (EV) dengan produk Honda PCX Electric di
Indonesia melalui aplikasi Gojek.
Astra International bersama Volvo Holding
Sverige AB mendirikan PT UD Astra Motor Indonesia dengan masingmasing kepemilikan
sebesar 50% yang menjadi agen tunggal untuk produk UD Trucks.
Astra Tol Nusantara
(melalui PT Bhaskara Utama Sedaya) menyelesaikan proses akuisisi atas tambahan
saham sebesar 10% di PT Lintas Marga Sedaya (LMS), operator jalan tol Cikopo-Palimanan
sepanjang 117km, sehingga menyebabkan kepemilikannya menjadi 55%.
Standard Chartered
PLC (Standard Chartered) dan Perseroan menandatangani perjanjian pembelian
saham bersyarat untuk menjual saham mereka, masing-masing sebesar 44,56% di PermataBank
kepada Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank).
Demikianlah sejarah Astra mulai dari berdiri hingga berkembang menjadi perusahaan internasional hingga saat ini.
0 comments
Posting Komentar